PENGARUH PEMBERIAN PEWARNA ALAMI DARI KULIT BUAH NAGA TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK BAKSO DAGING AYAM
PENGARUH PEMBERIAN PEWARNA ALAMI DARI KULIT BUAH NAGA TERHADAP UJI ORGANOLEPTIK BAKSO DAGING AYAM
DOI:
https://doi.org/10.24036/jeta.v2i1.28Keywords:
Bakso, Kulit Buah Naga, OrganoleptikAbstract
Bakso adalah produk pangan yang terbuat dari bahan utama daging yang dilumatkan, dicampur dengan bahan-bahan lainnya, dibentuk menjadi bulatan dan selanjutnya direbus. Warna, rasa, bau, dan tekstur merupakan faktor-faktor yang perlu mendapat perhatian dalam pembuatan bakso. Bakso yang ditemui memiliki bentuk dan rasa yang hampir sama sehingga peneliti tertarik ingin melakukan penelitian tentang bakso yang diberi pewarna alami buah-buahan yaitu kulit buah naga. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh pemberian pewarna alami dari sari pati kulit buah naga terhadap uji organoleptik bakso daging ayam. Penelitian ini merupakan penelitian eksperimen dengan empat perlakuan dan 25 ulangan. Perlakuan A (daging ayam 1000 g + sari pati kulit naga 0 ml), perlakuan B (daging ayam 1000 g + sari pati kulit naga 50 g), perlakuan C (daging ayam 1000 g + sari pati kulit naga 100 g), perlakuan D (daging ayam 1000 g + sari pati kulit naga 150 g). Parameter yang diukur yaitu warna, rasa, tekstur, dan kekenyalan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan sari pati kulit buah naga berbeda nyata (P<0,05) terhadap warna dan tekstur akan tetapi berpengaruh tidak nyata terhadap rasa dan kekenyalan. Kesimpulan dari hasil peeitian adalah penambahan kulit buah naga sebanyak 150 g berpengaruh terhadap organoleptik warna dan tekstur.
Kata kunci : Bakso, Kulit Buah Naga, Organoleptik