Efektivitas Limbah Agroindustri Dalam Mengurangi Ketergantungan Pada Bahan Pakan Konvensional
Effectiveness Of Agro-Industrial Waste In Reducing Dependence On Conventional Feed Ingredients
DOI:
https://doi.org/10.24036/jeta.v3i1.78Keywords:
Ternak, pakan alternatif, limbah agroindustri, fermentasi onggokAbstract
Abstrak
Ketergantungan yang tinggi pada bahan pakan konvensional, seperti jagung dan kedelai, menyebabkan masalah keberlanjutan, seperti biaya produksi dan ketersediaan bahan baku. sekitar 60-70% biaya reproduksi berasal dari pakan. Limbah agroindustri yang melimpah di berbagai daerah Indonesia, seperti limbah kelapa sawit, dedak padi, dan limbah jagung, dan onggok berpotensi menjadi solusi alternatif. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tinjauan pustaka (library research) dengan pendekatan kualitatif. Limbah kelapa sawit, misalnya, mengandung serat kasar yang tinggi, sedangkan limbah jagung kaya akan karbohidrat. hasil proses fermentasi onggok menunjukkan peningkatan kualitas nutrisi yang signifikan. Data laboratorium menunjukkan kandungan protein onggok fermentasi meningkat sebesar 25%. Limbah agroindustri memiliki potensi besar untuk menggantikan bahan pakan konvensional, baik dari segi kandungan nutrisi, efisiensi biaya, maupun dampak positif terhadap lingkungan. Dengan pengelolaan yang tepat, limbah agroindustri dapat menjadi solusi berkelanjutan dalam mendukung sektor peternakan dan perikanan.
Kata kunci : Ternak; pakan alternatif; limbah agroindustri; fermentasi onggok.
AbstractHigh dependence on conventional feed ingredients, such as corn and soybeans, causes sustainability problems, such as production costs and availability of raw materials. around 60- 70% of reproductive costs come from feed. Agro-industrial waste is abundant in various regions in Indonesia, such as palm oil waste, rice bran and corn waste, and onggok has the potential to be an alternative solution. This research uses a library research method with a qualitative approach. Palm oil waste, for example, contains high levels of crude fiber, while corn waste is rich in carbohydrates. The results of the onggok fermentation process show a significant increase in nutritional quality. Laboratory data shows that the protein content of fermented onggok increased by 25%. Agro-industrial waste has great potential to replace conventional feed ingredients, both in terms of nutritional content, cost efficiency, and positive impact on the environment. With proper management, agro-industrial waste can be a sustainable solution to support the livestock and fisheries sectors.
Key words: livestock; alternative feed; agro-industrial waste; onggok fermentation.