https://tropicalanimal.ppj.unp.ac.id/index.php/jeta/issue/feedJurnal Tropicalanimal2025-01-15T08:25:25+00:00Rini Elisiarinielisia@fmipa.unp.ac.idOpen Journal Systemshttps://tropicalanimal.ppj.unp.ac.id/index.php/jeta/article/view/44REVIEW LITERATUR: BAHAN-BAHAN PAKAN TERNAK UNGGAS2024-12-13T03:40:13+00:00rantisusanti afrizalsusantiranti29@gmail.comRini Elisiarinielisia@fmipa.unp.ac.idAnnisaannisa@unp.ac.idMalikil kudus Susalammalikilsusalam@unp.ac.id<p>Pakan unggas adalah campuran berbagai macam bahan organik yang diberikan kepada ternak unggas untuk memenuhi kebutuhan zat-zat makanan yang diperlukan bagi pertumbuhan, perkembangan, dan reproduksi. Penelitian ini menggunakan metode penelitian tinjauan pustaka (<em>library research</em>). Pendekatan kualitatif dipilih karena penelitian ini bertujuan untuk memahami dan menganalisis data tentang kapita selekta bahan-bahan pakan ternak unggas di Indonesia. Bahan pakan secara dapat diklasifikasi menurut asalnya (nabati dan hewani), menurut sifatnya (hijauan dan konsentrat) dan menurut sumber zat gizinya (sumber protein, mineral dan energi). Bahan organik yang terkandung dalam bahan pakan, protein, lemak, serat kasar, bahan ekstrak tanpa nitrogen, sedang bahan anorganik seperti kalsium, phospor, magnesium, kalium, natrium. Bahan pakan yang ternak unggas antara lain : sorgum, maggot MFS, limbah sayur, dan bongkol pisang. Permasalahan yang dihadapi peternak dalam kebutuhan pakan yaitu: kualitas pakan yang rendah, banyaknya impor, dan biaya produksi. Kesimpulan mengatasi masalah yang dihadapi peternak dapat dilakukan dengan cara melakukan fermentasi untuk meningkatkan kualitas pakan yang rendah sehingga nanti akan menghasilkan kualitas pakan yang lebih baik, menekan impor dengan cara memanfaatkan sektor-sektor pertanian sehingga petani akan menaman jagung sebagai bahan pakan ternak, memanfaatkan bahan pakan lokal .</p> <p><strong><em>Kata kunci:</em></strong> pakan unggas, bahan pakan, zat pakan, masalah dan solusi pakan</p> <p><strong><em> </em></strong></p>2024-12-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Tropicalanimalhttps://tropicalanimal.ppj.unp.ac.id/index.php/jeta/article/view/73Optimization of Artificial Insemination in Buffalo through Modification of Estrus Synchronization Techniques Based on hCG (Human Chorionic Gonadotropin)2024-12-19T22:21:03+00:00Nadia Rahmanadiarahma@politanipyk.ac.idDwi Anantadwiananta@politanipyk.ac.id<p><em>Buffalo is one of the livestock species that play a crucial role in providing economically valuable products, such as meat, milk, and by-products. However, the development of buffalo farming in Indonesia over the past few years has not shown significant progress. One indication of this is the declining buffalo population across various regions. A major challenge in buffalo farming development is the occurrence of silent heat, which makes it difficult for farmers or inseminators to detect estrus. As a result, the implementation of artificial insemination (AI) is often suboptimal, leading to low conception rates in buffalo. One solution to this issue is the application of estrus synchronization techniques through the manipulation of reproductive hormones. This study aims to evaluate the effectiveness of hormone based estrus synchronization methods, particularly the use of hCG, in improving estrus intensity and conception rates in buffalo. The analyzed methods involve various hormonal protocols, including PGF2α, GnRH, PMSG, and hCG, based on relevant literature data. Using a literature review approach, data on estrus synchronization techniques were collected and developed into a scientific work with practical benefits.The findings of this study are expected to serve as a reference for farmers and inseminators to enhance the success of AI in buffalo through the application of more effective estrus synchronization methods.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> hCG, estrus synchronization, silent heat, artificial insemination</em></p>2025-01-08T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Tropicalanimalhttps://tropicalanimal.ppj.unp.ac.id/index.php/jeta/article/view/71Evaluasi Kualitas Fisik Silase Tithonia diversifolia dengan Penambahan Berbagai Bahan Aditif2024-12-31T05:27:20+00:00Dwi Ananta Anantadwiananta@politanipyk.ac.idFadilla Meidita Fadilla Meiditafadillameidita05@gmail.com<p style="font-weight: 400;">Penelitian ini bertujuan untuk mengevaluasi pengaruh penambahan berbagai bahan aditif terhadap kualitas fisik silase <em>Tithonia diversifolia</em>, dengan fokus pada parameter warna, bau, dan tekstur. Lima jenis aditif yang digunakan adalah molases, nira aren, jagung giling, dedak padi, dan ragi tape. Penelitian ini menggunakan Rancangan Acak Lengkap dengan lima perlakuan dan empat ulangan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa penambahan bahan aditif tidak memberikan perbedaan yang signifikan terhadap kualitas fisik silase, baik pada warna, bau, maupun tekstur. Rataan nilai untuk ketiga parameter kualitas fisik silase berada dalam kategori "baik", menunjukkan bahwa proses fermentasi anaerobik berjalan optimal pada semua perlakuan. Meskipun terdapat perbedaan dalam jenis bahan aditif, pengaruhnya terhadap perubahan warna, bau, dan tekstur silase tidak cukup besar untuk menghasilkan perbedaan yang jelas. Temuan ini menyarankan bahwa faktor proses pembuatan silase, seperti pemotongan dan fermentasi anaerob, lebih berperan dalam menentukan kualitas fisik silase dibandingkan dengan jenis bahan aditif yang digunakan. Penelitian selanjutnya disarankan untuk mengeksplorasi faktor lain yang mungkin lebih berpengaruh terhadap kualitas fisik silase<em>.</em></p> <p style="font-weight: 400;"><strong><em>Kata kunci:</em></strong><em> silase, Tithonia diversifolia, aditif, kualitas fisik, fermentasi</em></p>2024-12-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Tropicalanimalhttps://tropicalanimal.ppj.unp.ac.id/index.php/jeta/article/view/56The Jurnal Review “Teknologi Packaging Dan Penyimpan Produk Pertanian”2024-12-16T02:41:14+00:00Risandi Sefri Aldorisandisefri@gmail.comRini Elisiarinielisia@fmipa.unp.ac.idMaiyontonimaiyontoi@fmipa.unp.ac.idmalikil kudus Susalammalikilsusalam@unp.ac.id<p>Artikel ini merupakan review dari beberapa jurnal mengenai teknologi packaging dan penyimpan produk pertanian. Packaging atau Pengemasan memainkan peran penting dalam pengawetan produk pangan, terutama hasil pertanian yang mudah rusak. Artikel ini membahas berbagai metode pengemasan yang bertujuan untuk mencegah kerusakan akibat faktor lingkungan dan sifat alami produk. Pengemasan tidak hanya melindungi makanan dari kontaminasi dan kerusakan fisik, tetapi juga mempertahankan kualitas selama penyimpanan. Berbagai jenis kemasan, termasuk kemasan sekali pakai, dapat digunakan untuk meningkatkan daya tarik konsumen dan nilai jual produk. Selain itu, teknologi kemasan modern seperti kemasan aktif dan pintar, serta penggunaan nanoteknologi, menawarkan solusi inovatif untuk memperpanjang umur simpan dan menjaga keamanan pangan. Aplikasi teknologi packaging yang telah banyak diaplikasikan seperti Smart packaging intelligent packaging (kemasan cerdas) dan salah satu teknologi smart packaging yang sering digunakan pada produk susu dan daging adalah teknologi Time-Temperature Indicator (TTI). Penelitian ini menekankan pentingnya pemilihan bahan kemasan yang tepat dan penerapan teknologi mutakhir untuk meningkatkan kualitas serta keamanan produk pangan yang dikemas. Kesimpulan pengembangan dan penerapan teknologi kemasan dan penyimpanan yang tepat sangat penting dalam meningkatkan daya tahan dan kualitas produk pertanian, serta dalam mengurangi kerugian pascapanen</p> <p><strong><em>Kata kunci:</em></strong><em> Belimbing wuluh, Acidifier, Performa, Puyuh</em></p>2024-12-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Tropicalanimalhttps://tropicalanimal.ppj.unp.ac.id/index.php/jeta/article/view/77LIMBAH AGROINDUSTRI DI ERA MODERN: MENGUBAH MASALAH JADI SOLUSI UNTUK UNGGAS2025-01-15T08:25:25+00:00Annisaannisa@unp.ac.idYelsi Listiana Dewiyelsi.dewi@gmail.comInfitriainfitria.sumeh@gmail.comGusri Yantigusriyanti594@gmail.comRita Suzanaritasuzanadrh78@unp.ac.idYusuf Mahlilyusuf@universitaspahlawan.ac.idmalikil kudus Susalammalikilsusalam@unp.ac.id<p><strong>Abstrak</strong></p> <p>Limbah agroindustri telah lama menjadi tantangan dalam pengelolaan lingkungan, terutama dengan meningkatnya volume produksi pertanian dan industri makanan. Namun, di era modern, pendekatan inovatif menawarkan solusi berkelanjutan dengan memanfaatkan limbah tersebut sebagai pakan ternak unggas. Penelitian ini mengeksplorasi potensi limbah agroindustri, seperti daun ubi kayu, kulit ubikayu/kulit singkong, ampas, dan sisa fermentasi, yang kaya akan nutrisi namun sering kali terbuang percuma. Dengan teknologi pengolahan yang tepat, limbah ini dapat diubah menjadi pakan bernilai tinggi yang tidak hanya memenuhi kebutuhan nutrisi unggas, tetapi juga menekan biaya produksi peternak. Artikel ini juga membahas tantangan teknis, regulasi, dan sosial yang dihadapi dalam penerapan skema ini, serta dampak positif terhadap lingkungan, ekonomi, dan keberlanjutan sektor peternakan. Hasil studi menunjukkan bahwa pemanfaatan limbah agroindustri sebagai pakan unggas merupakan langkah strategis dalam mendukung ekonomi sirkular dan mewujudkan peternakan yang ramah lingkungan. </p> <p><strong>K</strong><strong>ata kunci:</strong> <strong><em>Teknologi, Limbah Agroindustri, Ransum Unggas</em></strong></p> <p> </p> <p><strong><em>Abstract</em></strong></p> <p><em>Agro-industrial waste has long been a challenge in environmental management, especially with the increasing volume of agricultural and food industrial production. However, in the modern era, innovative approaches offer sustainable solutions by utilizing this waste as poultry feed. This research explores the potential of agro-industrial waste, such as seed husks, dregs and fermentation residue, which are rich in nutrients but are often wasted. With the right processing technology, this waste can be converted into high-value feed that not only meets the nutritional needs of poultry, but also reduces production costs for farmers. This article also discusses the technical, regulatory and social challenges faced in implementing this scheme, as well as the positive impacts on the environment, economy and sustainability of the livestock sector. The study results show that the use of agro-industrial waste as poultry feed is a strategic step in supporting a circular economy and realizing environmentally friendly livestock.</em></p> <p><strong><em>Keywords:</em></strong><em> <strong>Technology, Agro-Industrial Waste, Poultry Ration</strong></em></p>2025-01-17T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Tropicalanimalhttps://tropicalanimal.ppj.unp.ac.id/index.php/jeta/article/view/72Review Article: The Effect of Adding Starfruit Extract (Averrhoa bilimbi L.) to Drinking Water on the Performance of Laying Quails2024-12-20T14:11:51+00:00Fadilla Meiditafadillameidita@politanipyk.ac.idNadia Rahmanadiarahma@politanipyk.ac.id<p><em>This article aims to review the effect of adding starfruit (Averrhoa bilimbi L.) extract to drinking water on the performance of laying quails. Previous studies have shown that starfruit extract contains bioactive compounds such as citric acid, flavonoids, and antioxidants, which act as natural acidifiers, enhancing digestion, nutrient absorption efficiency, and reducing oxidative stress in livestock. Several previous studies have demonstrated the significant impact of starfruit extract on production performance parameters, egg quality, and livestock health. However, not all studies have shown consistent results, especially in terms of feed consumption and body weight. This review was conducted through a literature analysis of reputable journals published over the past ten years. The findings reveal that administering starfruit extract at optimal concentrations (2.5%-5%) has the potential to improve egg white quality, Haugh Unit values, and optimize nutrient absorption in the digestive tract of quails. The addition of the extract also helps reduce livestock mortality and improves feed conversion efficiency. Nevertheless, some results indicate no significant effect on feed consumption and body weight. In conclusion, starfruit extract holds great potential as a natural additive to support more sustainable poultry production. These findings are expected to provide new scientific references for the development of environmentally friendly, locally-based plant additives that contribute to increased livestock productivity</em>.</p>2024-12-24T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Tropicalanimalhttps://tropicalanimal.ppj.unp.ac.id/index.php/jeta/article/view/70PENGARUH LAMA PENJEMURAN DENDENG GILING DAGING AYAM BROILER TERHADAP ORGANOLEPTIK2024-12-16T02:31:46+00:00Welsiswelsismurlan857@gmail.comRefika Komalarefikakomala@fmipa.unp.ac.idTaufikakhytaufik@gmail.comSelfia Aljuliasarialjuliasaris@gmail.com<p><em>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh lama pengeringan pada dendeng daging ayam broiler terhadap uji organoleptik dendeng daging ayam broiler.Rancangan percobaan yang digunakan dalam penelitian ini yaitu Rancangan Acak Lengkap dengan 4 perlakuan dan 30 ulungan. Perlakuan terdiri dari P0 (0 jam), P1( 4 jam), P2 (5 jam), P3 (6 jam). Data hasil penelitian dianalisis secara statistik dengan analisis sidik ragam dan jika perlakuan berpengaruh nyata maka dilanjutkan dengan Uji Lanjut Jarak Berganda Duncan.Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan lama penjemuran pada dendeng giling ayam broiler menunjukan warna, tekstur dan aroma di pengaruhi oleh lama penjemuran dendeng giling tetapi tidak mempengaruhi terhadap rasa karena pemberian komposisi bahan yang sama sehingga tidak mempengaruhi rasa. Dan tingkat kesukaan terhadap dendeng giling di sebabkan karena rata-rata masyarakat yang suka mengkonsumsi daging ayam.</em></p> <p><strong><em>Kata kunci:</em></strong> <em>Dendeng, Penjemuran, Organoleptik</em><em>, Ayam</em></p>2024-12-30T00:00:00+00:00Copyright (c) 2024 Jurnal Tropicalanimal